cunews-japan-s-next-pm-contender-urges-end-to-negative-interest-rates

Pesaing PM Jepang Berikutnya Mendesak Diakhirinya Suku Bunga Negatif

Tekanan Politik Menghambat Akhiri Suku Bunga Negatif dengan Cepat

Ishiba, sambil menekankan perlunya penghentian segera terhadap suku bunga negatif, mengakui bahwa Bank of Japan (BoJ) mungkin tidak dapat segera mengakhirinya karena tekanan politik. Rencana pemerintah untuk menerapkan paket belanja yang besar untuk membantu daerah-daerah yang terkena dampak gempa bumi baru-baru ini menimbulkan hambatan dalam meningkatkan biaya pendanaan dengan cepat. Ishiba mengakui bahwa dampak gempa dapat menunda rencana BOJ untuk resolusi jangka pendek terhadap suku bunga negatif, dan menyatakan bahwa keadaan mungkin berbeda dari visi awal Gubernur BOJ Kazuo Ueda.

Pengaruh Ishiba Meningkat di Tengah Gejolak Politik

Ishiba, pesaing utama untuk menjadi perdana menteri berikutnya menurut jajak pendapat, menonjol sebagai tokoh berpengaruh dalam LDP. Kepopulerannya semakin meningkat ketika partai tersebut menghadapi skandal politik, dan beberapa analis memperkirakan bahwa Ishiba, meskipun ia tidak memiliki posisi di kabinet atau afiliasi faksi, dapat muncul sebagai kandidat terdepan untuk menduduki jabatan puncak. Dengan inflasi yang melampaui target BOJ sebesar 2% dan prospek pertumbuhan upah yang berkelanjutan, para pelaku pasar mengantisipasi berakhirnya suku bunga negatif pada bulan Maret atau April.

Mempertanyakan Keberlanjutan Suku Bunga Sangat Rendah

Ishiba telah lama mengkritik stimulus moneter radikal Haruhiko Kuroda, yang merupakan komponen utama kebijakan “Abenomics” mantan Perdana Menteri Shinzo Abe yang bertujuan untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi. Ishiba percaya bahwa kenaikan inflasi baru-baru ini terutama didorong oleh lemahnya yen, yang meningkatkan biaya impor. Ia berpendapat bahwa pengawasan yang lebih mendalam diperlukan untuk mengevaluasi kelayakan jangka panjang dari suku bunga ultra-rendah dan potensi dampaknya terhadap pendanaan utang Jepang yang signifikan dan perekonomian yang lebih luas.

Potensi Risiko Ekonomi dari Pemilihan Presiden AS

Ke depan, Ishiba mengungkapkan kekhawatirannya mengenai potensi dampak buruk dari pemilu presiden AS. Dia memperingatkan bahwa kemenangan Donald Trump dapat mengarah pada peningkatan kebijakan proteksionis, yang berdampak pada perekonomian Jepang yang didorong oleh ekspor dan meningkatkan risiko. Oleh karena itu, Ishiba percaya bahwa sangat penting untuk memantau dengan cermat hasil pemilu dan potensi konsekuensinya bagi Jepang.


Posted

in

by

Tags: