cunews-amazon-s-failed-1-4b-irobot-acquisition-deal-eu-regulations-prove-fatal

Kesepakatan Akuisisi iRobot senilai $1,4 miliar dari Amazon yang Gagal: Peraturan UE Terbukti Fatal

Rintangan Peraturan dan PHK

Setelah satu setengah tahun negosiasi, rencana Amazon untuk mengakuisisi iRobot secara resmi gagal. Raksasa teknologi ini menghadapi tantangan peraturan yang tidak terduga, yang berpuncak pada pengetatan peraturan Uni Eropa mengenai merger dan akuisisi yang anti-persaingan. Meskipun kesepakatan tersebut telah mendapat persetujuan dari beberapa badan pengatur internasional, termasuk Inggris, keputusan UE terbukti menjadi pukulan terakhir. Sehubungan dengan berita ini, iRobot telah mengumumkan PHK terhadap 350 karyawannya, yang mencakup hampir sepertiga dari tenaga kerjanya. Selanjutnya, Colin Angle, CEO lama, mengundurkan diri.

Dampaknya pada iRobot

iRobot telah merasakan dampak dari kesepakatan yang gagal tersebut, setelah mengalami dua kali PHK. Pada bulan Juli tahun lalu, Amazon menegosiasikan ulang harga pembelian, menguranginya sebesar 15% dari $1,7 miliar menjadi $1,4 miliar. Pada saat itu, Angle menjelaskan bahwa iRobot sedang mencari pendanaan tambahan untuk mendukung operasinya di pasar yang sangat kompetitif dan untuk mengatasi kesulitan keuangan yang sudah ada sebelumnya. Kritik terhadap kesepakatan ini mengidentifikasi dua kekhawatiran utama: potensi tersingkirnya pesaing dan meningkatnya daya saing pasar.

Lanskap yang Berkembang

Pasar robotika rumahan sangat berbeda dari dua dekade lalu ketika iRobot pertama kali meraih kesuksesan dengan penyedot debu robot Roomba. Meskipun iRobot tetap menjadi pemimpin di bidangnya, persaingannya telah berkembang secara signifikan. Perusahaan besar seperti Samsung dan Dyson kini menawarkan penyedot debu robot mereka, dan alternatif yang lebih murah membanjiri pasar, dengan opsi tersedia dengan harga di bawah $100 di Amazon. iRobot berfokus untuk mendorong batas-batas teknologi, sehingga menghasilkan model dengan harga lebih tinggi dengan fitur-fitur canggih seperti tempat sampah yang dapat membersihkan sendiri. Meskipun perusahaan telah berupaya memperluas lini produknya dengan inovasi seperti mesin pemotong rumput robotik bernama Terra, tantangan pasar dan dampak pandemi COVID-19 telah menghambat kemajuannya. Masa depan Terra masih belum pasti.

Perubahan dan Optimisme Kepemimpinan

Glen Weinstein, yang saat ini menjabat sebagai wakil presiden eksekutif, akan mengambil peran sementara sebagai CEO setelah Angle mengundurkan diri. PHK yang terkait dengan akuisisi yang gagal tentu saja menyusahkan individu yang terkena dampak dan komunitas robotika Boston, karena iRobot telah lama menjadi pilar ekosistem. Namun, masih ada harapan untuk inovasi dan kemajuan di bidang robotika rumahan. Terobosan dalam kecerdasan buatan, navigasi, dan manipulasi seluler diharapkan dapat membuka jalan bagi pengembangan robot rumahan yang baru dan mumpuni. Meskipun mengalami kemunduran, iRobot mungkin masih memainkan peran penting dalam membentuk masa depan.


Posted

in

by

Tags: