Apple Menanggapi The New York Times
Setelah The New York Times menghubungi Apple, beberapa pelanggan Beeper melaporkan telah dibuka blokirnya dalam beberapa hari terakhir. Mengingat perkembangan ini, Departemen Kehakiman mengadakan diskusi dengan tim pimpinan Beeper tahun lalu mengenai tindakan Apple. Selain itu, Komisi Perdagangan Federal menyatakan dalam blognya bahwa mereka akan meneliti dengan cermat pemain dominan yang menggunakan privasi dan keamanan sebagai pembenaran untuk melarang interoperabilitas antarlayanan.
Dengan memblokir Beeper, Apple membatasi pengguna perangkat Samsung dan Google untuk memanfaatkan fitur tertentu yang eksklusif untuk pengguna iPhone, seperti video dan animasi resolusi tinggi. Meskipun mengalami kemunduran ini, Beeper berhasil mendapatkan 100.000 pelanggan baru dalam waktu tiga hari setelah peluncuran aplikasi.
Salah satu pelanggan Beeper yang terkena dampak adalah Matvei Vevitsis, seorang pria berusia 31 tahun yang menggunakan MacBook dari sekitar tahun 2015 untuk menghubungkan Beeper ke ponsel Samsung Galaxy miliknya. Vevitsis, seorang penggemar berat teknologi, lebih memilih ponsel Android karena opsi penyesuaiannya. Namun, ia mengalami kesulitan saat mencoba mengirim pesan ke ibunya, yang memiliki iPhone dan ingin menerima foto dan video berkualitas tinggi. Vevitsis menghubungi dukungan Apple dan diberi tahu bahwa iMessage miliknya telah ditandai sebagai spam. Meskipun perwakilan dukungan menawarkan untuk membebaskannya, masalahnya tetap ada. Pada akhirnya, Vevitsis terpaksa mengunduh aplikasi yang memungkinkannya membuat nomor seri alternatif untuk MacBook-nya, yang akhirnya memungkinkannya menggunakan iMessages sekali lagi.
Ghazi Shami, pendiri Empire, sebuah perusahaan musik independen di San Francisco, mengalami masalah serupa. Seperti Vevitsis, Shami lebih suka menggunakan perangkat Galaxy dibandingkan iPhone tetapi mengandalkan iMessage untuk mengirim rekaman audio. Namun, Beeper berhenti bekerja untuk Shami, dan iMessage tidak lagi berfungsi di iMac miliknya, perangkat seharga $5.000 yang dirilis oleh Apple pada tahun 2017. Shami mengkritik keputusan Apple untuk memblokir nomor serinya, dengan menyatakan bahwa hal tersebut bertentangan dengan semangat Silicon Valley, terutama karena dia hanya menguji perangkat lunak beta.