cunews-boeing-s-growth-plans-take-a-hit-as-faa-approves-737-max-return

Rencana Pertumbuhan Boeing Terpukul saat FAA Menyetujui Pengembalian 737 MAX

Didasarkan pada Masalah Keamanan

Pada akhir tahun 2018, Boeing menghadapi serangkaian kemunduran menyusul dua kecelakaan fatal yang melibatkan 737 MAX. Hal ini menyebabkan perpanjangan masa larangan terbang dan evaluasi keselamatan jet secara menyeluruh. Baru-baru ini, hampir 200 pesawat 737 MAX 9 dilarang terbang karena insiden sumbat pintu terlepas selama penerbangan, sehingga menyebabkan depressurisasi.

Persetujuan Peraturan Berdasarkan Ketentuan

Administrasi Penerbangan Federal (FAA) telah menyetujui proses inspeksi dan pemeliharaan, sehingga masing-masing badan pesawat dapat kembali beroperasi. Namun, FAA juga telah menguraikan pedoman yang ketat. Boeing tidak akan diizinkan untuk meningkatkan tingkat produksinya sampai regulator yakin bahwa masalah pesawat tersebut telah ditangani secara memadai.

Administrator FAA Mike Whitaker menekankan bahwa kembalinya bisnis seperti biasa tidak mungkin dilakukan Boeing. Regulator bersikukuh bahwa mereka tidak akan mempertimbangkan permintaan perluasan produksi atau persetujuan jalur produksi tambahan sampai masalah kendali mutu diselesaikan.

FAA belum menentukan durasi pembatasan ini atau jumlah pesawat yang dapat dibuat. Namun demikian, pengumuman ini merupakan pukulan telak bagi Boeing, pemasoknya, dan investor yang mengantisipasi peningkatan pengiriman pada tahun 2024.

Anjloknya saham baru-baru ini telah membuat saham Boeing berada lebih dari 50% di bawah level sebelum kehancuran. Ketika maskapai penerbangan di seluruh dunia berupaya membeli jet baru, beberapa analis mempertimbangkan apakah Boeing kini merupakan peluang investasi yang menarik.

Meskipun ada potensi peningkatan pesat dalam saham Boeing, masalah yang dialami perusahaan baru-baru ini menginspirasi kehati-hatian. Pengawasan yang sedang berlangsung dari FAA akan memaksa Boeing untuk mengadopsi pendekatan konservatif terhadap rencana pertumbuhannya, yang pada akhirnya membatasi potensi pertumbuhan substansialnya.

Mengingat penilaian saat ini, saham Boeing mungkin tampak menggiurkan. Namun, rekam jejak perusahaan dalam beberapa tahun terakhir menimbulkan keraguan mengenai kemampuannya menstabilkan operasi manufaktur dalam waktu dekat.


Posted

in

by

Tags: