Awal Perjalanan Bitcoin Tesla
Pada bulan Februari 2021, Tesla melakukan investasi signifikan sebesar $1,5 miliar, memperoleh sekitar 43,000 BTC setelah percakapan antara Elon Musk dan Michael Saylor, CEO MicroStrategy. Awalnya, Tesla bahkan menerima Bitcoin sebagai pembayaran. Namun, karena kekhawatiran terhadap dampak lingkungan, perusahaan mengubah strateginya dan menjual 75% kepemilikannya pada Q2 2022, dengan tujuan untuk meningkatkan posisi kasnya di tengah ketidakpastian yang disebabkan oleh pandemi COVID-19.
Dampak Pasar dari Pergerakan Bitcoin Tesla
Keterlibatan Tesla dengan Bitcoin mempunyai dampak nyata pada pasar. Setelah Elon Musk mentweet secara positif tentang Bitcoin dan Tesla, cryptocurrency mencapai titik tertinggi sepanjang masa. Sebaliknya, sikap anti-Bitcoin Elon menyebabkan BTC kehilangan lebih dari 75% nilainya.
Portofolio Bitcoin MicroStrategy Tumbuh
Berbeda dengan tindakan Tesla, MicroStrategy terus memperluas kepemilikan Bitcoinnya. Sebagai perusahaan publik dengan perbendaharaan BTC terbesar, saat ini perusahaan tersebut memiliki 89,150 BTC senilai $8.1 miliar. Komitmen MicroStrategy terhadap Bitcoin didukung oleh salah satu pendiri dan mantan CEO-nya, Michael Saylor.
Laporan Pendapatan Tesla Kuartal 4 2023
Laporan pendapatan terbaru Tesla, yang diterbitkan pada hari Rabu, mengakibatkan penurunan harga saham sebesar 14% karena lemahnya pendapatan otomotif dan peringatan akan pertumbuhan yang lebih lambat pada tahun 2024. Meskipun laporan tersebut menunjukkan peningkatan kecil dalam total pendapatan dibandingkan tahun sebelumnya, margin operasi turun menjadi 8,2%. Produsen mobil tersebut mengakui tantangan yang dihadapinya, dan hal ini bukanlah kabar baik bagi investor.
Meskipun mengalami kemunduran, laba bersih Tesla meningkat lebih dari dua kali lipat pada kuartal ini, sebagian besar disebabkan oleh manfaat pajak nontunai yang signifikan. Ke depan, perusahaan ini tertarik untuk meluncurkan “kendaraan generasi berikutnya” di Texas, yang mungkin berdampak pada pertumbuhan volume kendaraannya pada tahun 2024.
Aspirasi Elon Musk untuk Mendapatkan Pengaruh di Tesla
Selama panggilan pendapatan, Elon Musk menjawab pertanyaan tentang keinginannya untuk memiliki 25% saham Tesla, menyatakan minatnya untuk beralih ke struktur saham kelas ganda. Musk menyuarakan keprihatinannya mengenai layanan pemegang saham institusional dan kehadiran aktivis dalam organisasi tersebut. Dia berkomentar, “Jika kita bisa membuat saham kelas ganda, itu akan menjadi ideal. Saya ingin memiliki cukup banyak saham agar bisa berpengaruh.”
Usaha Baru Tesla: AI, Robotika, dan Cybertruck
Usaha Tesla di bidang AI dan robotika telah menghasilkan perkembangan yang signifikan. Dengan diluncurkannya x.AI, sebuah startup milik Elon Musk namun independen dari Tesla, dan terciptanya robot humanoid bernama Optimus, perusahaan tersebut mengalami transformasi besar. Musk memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap Optimus, percaya bahwa Optimus memiliki potensi untuk melampaui nilai gabungan dari semua yang ditawarkan Tesla. Momen penting lainnya bagi produsen mobil ini adalah diperkenalkannya Cybertruck ke pasar, dengan perkiraan kapasitas produksi lebih dari 125.000 kendaraan setiap tahunnya.
Pada Q2 2022, Tesla menjual 75% kepemilikan BTC-nya seharga $936 juta. Jika penjualan terjadi setelah tanggal 28 April, perusahaan akan memperoleh keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan investasi awal dua tahun lalu.