cunews-biden-administration-pauses-lng-exports-uncertainty-in-energy-markets-unleashed

Pemerintahan Biden Menghentikan Ekspor LNG, Ketidakpastian di Pasar Energi Meluas

Dampak terhadap Ekspor dan Proyek LNG AS

Amerika Serikat menjadi eksportir LNG terbesar pada paruh pertama tahun 2022, didorong oleh peningkatan kapasitas ekspor LNG, harga gas alam internasional, dan permintaan global, khususnya dari Eropa. Pada November 2023, AS mencetak rekor baru ekspor LNG, mencapai 386,2 miliar kaki kubik.

Dengan sekitar 90% LNG AS menuju ke negara-negara yang tidak memiliki perjanjian perdagangan bebas, penundaan perizinan secara efektif menghambat pengembangan proyek. Jason Gabelman, direktur keberlanjutan dan transisi energi di TD Cowen, berpendapat bahwa ekuitas LNG dengan fasilitas yang beroperasi mungkin tidak akan langsung mendapatkan keuntungan dari pengumuman pemerintah sampai dampak penangguhan persetujuan ekspor menjadi lebih jelas.

Perusahaan yang belum mendapatkan persetujuan dari pemerintah, seperti fasilitas ekspor LNG Rio Grande milik NextDecade Corp. di Texas, dapat menghadapi tantangan dalam menarik pembeli karena politisasi pengembangan LNG. Namun, penundaan sanksi proyek diperkirakan akan berdampak bertahun-tahun karena proyek LNG biasanya memakan waktu sekitar empat tahun untuk dibangun.

Pengumuman pemerintah ini menimbulkan risiko pengawasan yang lebih ketat yang dapat membatasi kapasitas LNG AS di masa depan dalam empat tahun dari sekarang. Namun demikian, ekspor LNG AS memainkan peran penting dalam mengurangi emisi karbon global dengan menggantikan batu bara untuk pembangkit listrik di negara-negara seperti Tiongkok dan India.

Implikasi Domestik dan Prospek Masa Depan

Jeda izin ekspor LNG yang baru diperkirakan tidak akan mengganggu pasokan atau harga gas alam dalam negeri secara signifikan. Namun, Badan Informasi Energi (EIA) mengakui ketidakpastian mengenai pengaruh kapasitas ekspor LNG terhadap harga, konsumsi, dan pasokan gas domestik.

Harga LNG dan tingkat pembangunan terminal ekspor berdampak pada volume ekspor LNG, dengan ekspor yang lebih tinggi berpotensi menaikkan harga gas alam AS. Sebaliknya, penurunan ekspor dapat memberikan tekanan pada harga. Pada hari Jumat, gas alam ditetapkan pada $2,71 per juta British thermal unit, naik 7,7% pada minggu ini.

Meskipun terjadi jeda, Amerika Serikat diperkirakan akan mempertahankan posisinya sebagai eksportir LNG global terbesar. Kapasitas ekspor LNG AS saat ini hampir 12 miliar kaki kubik per hari melampaui kapasitas ekspor Qatar, pesaing terdekatnya. Meskipun Qatar memperluas kapasitas ekspornya, AS diperkirakan akan mempertahankan posisinya karena antisipasi pertumbuhan kapasitas ekspor LNG.


Posted

in

by

Tags: