cunews-chinese-tech-stocks-plunge-as-government-imposes-stricter-gaming-regulations

Saham Teknologi Tiongkok Anjlok karena Pemerintah Memberlakukan Peraturan Permainan yang Lebih Ketat

Peraturan Baru yang Ditujukan untuk Industri Game Tiongkok

Pada awal hingga pertengahan tahun 2021, regulator Tiongkok mengeluarkan serangkaian peraturan yang menargetkan sektor pendidikan nirlaba yang menguntungkan di negara tersebut. Langkah-langkah ini diterapkan karena kekhawatiran mengenai pengeluaran berlebihan yang dilakukan keluarga dalam kontes pendidikan untuk mendapatkan izin masuk ke sekolah-sekolah terbaik. Pemerintah membatasi penjualan layanan pendidikan online untuk anak kecil, mengatur periklanan di domain ini, membatasi jam bimbingan belajar, dan bahkan mengendalikan harga.

Akibatnya, Gaotu mengalami kerugian nilai yang mengejutkan sebesar 98% dalam waktu enam bulan.

Menurut The Wall Street Journal, regulator kini mengkhawatirkan investasi waktu dan keuangan yang berlebihan dalam game oleh generasi muda Tiongkok. Sebagai tanggapannya, Administrasi Pers dan Publikasi Nasional Tiongkok, yang bertanggung jawab mengatur media dan video game, telah merilis rancangan peraturan yang dirancang untuk membatasi penggunaan insentif oleh perusahaan yang mendorong para gamer untuk menghabiskan lebih banyak waktu dan uang secara online.

Potensi pembatasan dapat mencakup pelarangan partisipasi anak di bawah umur dalam lotere, pelarangan memberi tip pada host game streaming langsung oleh anak di bawah umur, penghapusan diskon volume untuk pembelian dalam game, dan penghentian hadiah karena mempertahankan login harian atau “beruntun”.

Pada tahun 2021, regulator juga memperkenalkan aturan untuk membatasi jumlah waktu yang boleh dihabiskan anak-anak untuk bermain game selama minggu sekolah.

Implikasinya bagi Investor di Tiongkok

Tiongkok saat ini merupakan pasar video game global terbesar kedua setelah Amerika Serikat. Namun peringkat ini mungkin akan segera berubah. Peraturan yang diusulkan berpotensi mengurangi jam bermain pemain, pengeluaran dalam game, dan selanjutnya, pendapatan dan keuntungan yang dihasilkan oleh pengembang game. Dampak ini kemungkinan besar akan terlihat tanpa adanya pengurangan biaya yang signifikan.

Selain itu, kinerja perusahaan game tidak berjalan baik bahkan setelah adanya gelombang peraturan sebelumnya. Pendapatan NetEase mengalami pertumbuhan minimal kurang dari 1% selama dua tahun terakhir, sementara pendapatan Huya anjlok lebih dari 40%, menurut data dari S&P Global Market Intelligence. Gaotu, yang terkena dampak langsung dari tindakan regulasi sebelumnya, mengalami penurunan pendapatan sekitar 62%.

Mengingat kita baru berada pada tahap awal dari serangkaian peraturan baru, konsekuensinya kali ini mungkin akan jauh lebih mengerikan. Sederhananya, investor di industri game Tiongkok memiliki alasan yang sah untuk merasa sangat khawatir.


Posted

in

by

Tags: