cunews-john-lennon-s-son-takes-a-swipe-at-anti-crypto-bill-and-ignorant-lawmakers

Putra John Lennon Menyerang RUU Anti-Crypto dan Anggota Parlemen yang Bodoh

Pendahuluan

Sean Lennon, putra ikon musik John Lennon, baru-baru ini menyatakan ketidaksetujuannya terhadap usulan undang-undang anti-kripto oleh Senator Elizabeth Warren di platform media sosial Twitter. RUU tersebut, yang dikenal sebagai “Undang-Undang Anti Pencucian Uang Aset Digital,” telah menarik perhatian dan kritik dari komunitas kripto. Dalam video yang diposting oleh CEO Satoshi Action Fund Dennis Porter, rekan penulis Senator Warren, Senator Roger Marshall, mengaku mencari bantuan dari American Bank Association untuk merumuskan undang-undang tersebut. Namun, Marshall mengakui kurangnya pengetahuannya tentang mata uang kripto selain dugaan penggunaannya dalam aktivitas ilegal.

Potensi Dampak RUU ini

Jika RUU tersebut disahkan, hal ini akan memungkinkan perluasan persyaratan Undang-Undang Kerahasiaan Bank dan aturan KYC untuk mencakup berbagai pemain di industri kripto, termasuk penambang, validator, dan perusahaan penyedia dompet. Lennon menanggapi berita ini dengan komentar kritis, mempertanyakan kecerdasan beberapa anggota parlemen dan menyarankan agar bank tradisional memandang cryptocurrency sebagai pesaing terbesar mereka. Dia menekankan keunggulan mata uang kripto, seperti biaya transaksi yang lebih rendah, transaksi lebih cepat, dan kontrol individu atas dana.

Dukungan Lennon untuk Kripto

Lennon sendiri terlibat aktif dalam dunia kripto. Pada tahun 2020, ia menjadi pendukung vokal Bitcoin, menyoroti keunggulannya dibandingkan mata uang tradisional dan aset keuangan. Meskipun Warren mengungkapkan kekhawatirannya bahwa mata uang kripto yang tidak diatur dapat menimbulkan risiko terhadap perekonomian Amerika, ia sering menggambarkan Bitcoin dan mata uang digital lainnya sebagai alat untuk pencucian uang, penghindaran pajak, dan aktivitas kriminal.


Posted

in

by

Tags: