cunews-2024-uncertainty-looms-over-entertainment-and-telecommunications-industries

2024: Ketidakpastian Membayangi Industri Hiburan dan Telekomunikasi

Ketidakpastian di Berbagai Bidang

Narasi menyeluruh untuk tahun 2024 berkisar pada ketidakpastian di tiga bidang utama: suku bunga, kebijakan peraturan, dan prospek pertumbuhan secara keseluruhan. Corey Martin, Managing Partner di firma hukum hiburan Granderson Des Rochers, yakin bahwa industri akan mendapatkan kejelasan lebih lanjut mengenai topik-topik ini pada tahun 2025. Ia mengantisipasi bahwa tahun depan akan fokus pada persiapan daripada transformasi aktual, dengan ketidakpastian yang berkelanjutan sebagai kelanjutan dari tren. terlihat sejak pertengahan tahun 2022.

Rencana Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga pada tahun 2024 dapat berdampak signifikan pada sektor media dan teknologi. Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun mencapai level tertinggi dalam 16 tahun pada bulan Oktober, namun kemudian menurun karena Federal Reserve mengisyaratkan niatnya untuk menerapkan beberapa pemotongan. Suku bunga yang lebih rendah dapat mengarah pada pembuatan kesepakatan transformasional pada tahun 2025, karena perusahaan akan menunggu pembiayaan yang lebih murah sebelum mengakuisisi aset yang besar. Para eksekutif media dan teknologi telah menyatakan kekhawatirannya mengenai kebijakan moneter saat ini dan cenderung menunggu kondisi yang lebih menguntungkan sebelum melakukan kesepakatan besar.

Potensi Transaksi Strategis

Shari Redstone, ketua Paramount Global, telah melakukan pembicaraan untuk kemungkinan menjual National Amusements, perusahaan induk pengendali Paramount Global. Jika kesepakatan ini terjadi pada tahun 2024, hal ini dapat memicu gelombang transaksi strategis dalam industri ini, termasuk penjualan jaringan kabel yang sedang mengalami kesulitan ke perusahaan ekuitas swasta. Transaksi ini dapat terjadi terlepas dari lingkungan makroekonomi.

Para CEO di sektor media dan telekomunikasi secara pribadi telah menyatakan keinginan mereka terhadap kebijakan peraturan baru yang akan memfasilitasi konsolidasi. Peraturan yang berlaku saat ini, seperti pembatasan kepemilikan stasiun penyiaran regional, menghambat merger dan akuisisi. Kekhawatiran juga muncul mengenai pemimpin regulasi yang ditunjuk oleh Presiden Joe Biden, yang mungkin memandang kombinasi aset kabel dan nirkabel sebagai anti-persaingan. Potensi merger antara perusahaan besar seperti NBCUniversal, Warner Bros., dan Paramount Global menghadapi tantangan regulasi, sehingga konsolidasi menjadi proses yang rumit.

Pengaruh Calon Presiden

Lingkungan peraturan dapat dipengaruhi oleh hasil pemilihan presiden dan calon presiden. Beberapa perusahaan media dan hiburan mengharapkan adanya perubahan kebijakan regulasi, terutama jika terjadi pergantian pemerintahan kepresidenan. Namun, jika calon presidennya adalah Biden dan mantan Presiden Donald Trump, bantuan mungkin tidak akan diberikan. Departemen Kehakiman Trump sebelumnya memblokir akuisisi Time Warner oleh AT&T. Para eksekutif mungkin memandang pemerintahan Partai Republik dan Demokrat sebagai potensi hambatan dalam pembuatan kesepakatan dan mungkin memilih untuk melakukan kesepakatan transformasional lebih cepat jika mereka mengantisipasi tantangan regulasi.

Sejak “Koreksi Besar Netflix” pada tahun 2022, tidak ada narasi pertumbuhan yang jelas untuk industri media dan hiburan. Saham operator kabel berfluktuasi berdasarkan penambahan atau pengurangan broadband rumah, yang merupakan tren yang mengkhawatirkan karena pertumbuhan terhenti pada tahun 2023. Meskipun AT&T dan Verizon telah memperoleh pelanggan telepon tidak bergerak nirkabel, harga saham mereka tetap stagnan selama lebih dari satu dekade. Seiring menurunnya jumlah penonton, pendapatan iklan juga menurun. Layanan streaming besar, termasuk Disney, Paramount Global, dan NBCUniversal, diperkirakan tidak akan menghasilkan keuntungan hingga tahun 2025.

Tantangan Industri dan Upaya Penghematan Biaya

Eksekutif media menghabiskan tahun 2023 dengan fokus merampingkan bisnis mereka dan mengurangi belanja konten guna mempercepat profitabilitas layanan streaming andalan mereka. CEO Warner Bros. Discovery, David Zaslav, telah mengaitkan bonusnya dengan perolehan arus kas bebas dan pembayaran utang perusahaan. Disney telah mengumumkan penghematan biaya tambahan sebesar $2 miliar, sehingga totalnya pada tahun ini menjadi $7,5 miliar. Namun, industri ini terus menghadapi valuasi yang tertekan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Disney sedang mempersiapkan pertarungan proksi dengan aktivis investor Nelson Peltz dan mantan CFO Jay Rasulo karena kinerjanya yang lebih buruk dibandingkan S&P 500. Selain metrik keuangan, para eksekutif menyadari bahwa semangat kerja menjadi perhatian di perusahaan media lama. PHK, kurangnya prospek pertumbuhan yang jelas, dan ketidakpastian secara keseluruhan menjadikan upaya untuk menumbuhkan budaya sejahtera dan mempertahankan talenta menjadi tantangan.

Kesimpulannya, tahun 2024 diperkirakan akan menjadi tahun dengan ketidakpastian berkelanjutan bagi industri hiburan dan telekomunikasi. Namun, meski tantangan masih ada di depan, para pelaku industri bersiap menghadapi peluang potensial di tahun 2025 dan seterusnya.


Posted

in

by

Tags: