Aktivitas Jaringan Bitcoin Melonjak, Mendorong Kenaikan Biaya
Lonjakan permintaan telah mendorong biaya transaksi ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, mengubah pertambangan menjadi industri yang menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat. Data terbaru dari BitInfoCharts menunjukkan bahwa harga rata-rata transaksi Bitcoin telah meroket dari $1–$2 pada bulan September dan awal Oktober menjadi lebih dari $37 pada hari Minggu. Ini merupakan angka tertinggi yang tercatat sejak puncak bull market pada bulan April lalu.
Lonjakan transaksi di jaringan Bitcoin, yang dipicu oleh popularitas token BRC-20 dan prasasti ordinal, telah menyebabkan kemacetan yang signifikan. Akibatnya, penyimpanan sementara jaringan untuk transaksi yang tertunda, yang dikenal sebagai Mempool, mengalami penundaan karena jumlah transaksi yang tertunda mencapai 470.000.
Data tambahan dari Mempool.space menyoroti tumpukan besar transaksi on-chain yang belum dikonfirmasi dalam Bitcoin. Saat ini, ada hampir 350.000 transaksi yang menunggu konfirmasi, bahkan transaksi dengan biaya kecil sebesar $2 tidak memiliki prioritas dalam rantai tersebut.
Lonjakan Prasasti Ordinal Menghasilkan Kemacetan Jaringan
Menurut grafik oleh perusahaan manajemen aset cryptocurrency 21.co, pengguna menghasilkan lebih dari 1,2 juta prasasti Ordinal baru antara hari Jumat dan Minggu, yang menyebabkan sekitar 300.000 transaksi menunggu konfirmasi. Masuknya prasasti Ordinals telah menambah ketegangan pada jaringan.
Namun, meskipun biaya selangit ini mungkin menimbulkan tantangan, biaya tersebut terbukti bermanfaat bagi penambang Bitcoin. Sejak tahun 2013, Bitcoin Core telah mengizinkan pengguna untuk menetapkan batasan ukuran data tambahan dalam transaksi yang mereka sampaikan atau tambang. Fitur ini berkontribusi pada landasan Bitcoin yang terdesentralisasi dan aman. Meskipun demikian, efisiensi mata uang kripto dalam memproses volume transaksi yang tinggi masih menjadi perhatian.
Biaya yang besar memainkan peran penting dalam menjaga keamanan Bitcoin dengan mencegah penyalahgunaan jaringan. Hal ini sejalan dengan sifat terdesentralisasi Bitcoin dan tujuannya untuk mengoperasikan node berbiaya rendah. Periode biaya tinggi sebelumnya telah mendorong inovasi dan adaptasi jaringan.
Saat komunitas kripto menghadapi tantangan ini, penting untuk mempertimbangkan dengan cermat implikasi dari meningkatnya biaya. Pertimbangan ini sangat penting untuk menciptakan masa depan yang tangguh dan inklusif bagi Bitcoin dan penggunanya.