cunews-sec-appeals-court-ruling-fears-illegal-profits-in-securities-industry

Putusan Pengadilan Banding SEC, Khawatirkan Keuntungan Ilegal di Industri Sekuritas

Latar Belakang

Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) telah mengajukan petisi ke pengadilan banding federal, mendesak pengadilan tersebut untuk meninjau kembali keputusan baru-baru ini yang mencegah badan tersebut memulihkan keuntungan yang diperoleh secara tidak sah dalam kasus-kasus di mana tidak ada korban yang dirugikan. SEC berpendapat bahwa menegakkan keputusan tersebut akan memungkinkan individu di industri sekuritas mendapatkan keuntungan dari aktivitas ilegal.

Cakupan Masalah

Dampak dari keputusan ini meluas ke berbagai kasus, termasuk kasus yang melibatkan tuduhan ketidakpatuhan terhadap peraturan sekuritas dalam industri mata uang kripto. SEC memiliki wewenang untuk mendapatkan kembali keuntungan yang diperoleh secara tidak sah melalui pencabutan, sebuah mekanisme penting untuk memulihkan keadilan.

Batasan Mahkamah Agung

Pada tahun 2020, Mahkamah Agung AS menetapkan batasan pencairan dengan memutuskan bahwa jumlah tersebut tidak boleh melebihi keuntungan bersih yang diperoleh dari tindakan melanggar hukum. Lebih lanjut, Pengadilan menekankan bahwa pencairan harus memberikan manfaat terutama bagi para korban yang terkena dampak kesalahan tersebut.

Kesalahan Penerapan Putusan Mahkamah Agung

Petisi SEC menantang interpretasi Sirkuit ke-2 atas keputusan Mahkamah Agung dalam kasus Govil, yang dituduh menyalahgunakan dana investor. Meskipun ada perintah pencairan awal sebesar $5,8 juta terhadap Govil, Sirkuit ke-2 menetapkan bahwa SEC belum cukup menunjukkan kerugian terhadap investor.

Memulihkan Status Quo

SEC berargumentasi bahwa tujuan pencairan adalah untuk memulihkan status quo dengan merampas keuntungan yang diperoleh pelaku kejahatan, bukan semata-mata untuk memberikan kompensasi kepada korban atas kerugian finansial. Matthew Ford, seorang pengacara yang mewakili Govil, menyatakan bahwa keputusan Sirkuit ke-2 sejalan dengan pedoman Mahkamah Agung, menekankan bahwa SEC harus menunjukkan kerugian finansial aktual yang ditimbulkan oleh investor untuk meminta restitusi mereka.


Posted

in

by

Tags: