cunews-google-s-app-store-ruled-illegal-monopoly-as-epic-battle-continues

App Store Google Memerintah Monopoli Ilegal saat Pertempuran Epik Berlanjut

Implikasi terhadap Pasar App Store

Setelah keputusan ini, para ahli mengantisipasi perubahan besar dalam cara toko aplikasi beroperasi. Google berencana untuk mengajukan banding atas keputusan juri, menyoroti pembongkaran pertanyaan toko aplikasi yang sedang berlangsung. Sementara itu, undang-undang pasar digital baru di Eropa, yang akan berlaku efektif pada bulan Maret, akan memaksa Google dan Apple untuk membuka platform mereka untuk mengganti pemroses pembayaran dan toko aplikasi.

Regulator, pesaing, dan pendukung antimonopoli telah lama mengkritik biaya yang dibebankan oleh Apple dan toko aplikasi Google. Meskipun perusahaan yang menjual produk melalui situs web biasa membayar biaya yang lebih rendah kepada pemroses pembayaran, produk yang sama yang dijual melalui aplikasi seluler dikenakan biaya yang lebih tinggi. Pendapatan App Store Apple untuk tahun ini mencapai $23,7 miliar, sementara Google Play menghasilkan $13,5 miliar, seperti yang dilaporkan oleh Data.ai.

Pertempuran melawan Monopoli App Store

Epic, pembuat game populer “Fortnite”, telah berada di garis depan dalam pertarungan melawan Apple dan Google selama lebih dari tiga tahun. Perusahaan tersebut melanggar aturan toko aplikasi dengan mengizinkan pembelian dalam aplikasi tanpa melalui platform, sehingga menyebabkan penghapusannya dari kedua toko aplikasi. Upaya untuk mengatur toko aplikasi melalui undang-undang di Kongres AS gagal karena lobi yang intens dari kelompok industri yang mengkhawatirkan risiko privasi dan keamanan.

Namun, yurisdiksi lain telah mengambil tindakan tegas. Uni Eropa telah mengklasifikasikan Apple App Store dan Google Play sebagai “penjaga gerbang” berdasarkan Undang-Undang Pasar Digital mereka, yang bertujuan untuk merangsang persaingan. Korea Selatan mengesahkan undang-undang yang mewajibkan raksasa teknologi untuk menawarkan opsi pembayaran alternatif, sehingga Apple memperkenalkan sistem pembayaran alternatif khusus untuk pengguna Korea Selatan.

Konsekuensi terhadap Kasus Teknologi Besar dan Antimonopoli di Masa Depan

Dengan dinyatakan bersalahnya Google, penasihat hukum dan pakar memperkirakan bahwa putusan ini menjadi peringatan bagi perusahaan teknologi lain yang menjalankan platform besar. Tantangan antimonopoli yang sedang berlangsung terhadap Google, Amazon, dan Facebook mungkin akan segera mengalami perkembangan yang lebih signifikan. Namun, Kongres kesulitan untuk meloloskan perubahan antimonopoli yang substansial, dan keputusan baru-baru ini mengizinkan akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft untuk dilanjutkan.

Paul Swanson, mitra antimonopoli di firma hukum Holland & Hart, menyoroti perlunya perusahaan teknologi mengevaluasi kembali model bisnis mereka. Putusan terhadap Google berfungsi sebagai pengingat bagi perusahaan-perusahaan tersebut untuk berhati-hati dalam praktiknya.


Posted

in

by

Tags: