cunews-argentina-s-new-president-sparked-soaring-prices-deepening-economic-crunch

Presiden Baru Argentina Memicu Melonjaknya Harga, Memperparah Krisis Ekonomi

Krisis Ekonomi yang Memusingkan

Setelah menjabat pada tanggal 10 Desember, Milei segera mendevaluasi mata uang Argentina, sehingga memicu gelombang kenaikan harga yang menyebabkan banyak dari 46 juta warga negara tersebut berjuang untuk mengatasi kemerosotan ekonomi yang semakin memburuk. Dampak dari meroketnya harga ini telah mendorong individu dan dunia usaha untuk menilai kembali strategi mereka untuk bertahan hidup.

Fernando González Galli, seorang guru filsafat sekolah menengah di Buenos Aires, mengungkapkan kekhawatirannya yang terus-menerus sejak terpilihnya Milei. Dalam upaya untuk mengatasi badai ekonomi, Galli telah memperketat anggarannya dan melakukan pembelian panik (panic-buying), mengubah peso Argentina menjadi barang sebelum nilainya semakin berkurang.

Inflasi yang Pesat Membawa Dampaknya

Nahuel Carbajo, pemilik Naranjo Bar, bar minuman anggur trendi di Buenos Aires, menyuarakan sentimen yang sama dari banyak warga Argentina, dengan menyatakan bahwa harga telah meningkat pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Harga steak premium di perusahaan Carbajo telah melonjak sebesar 73 persen, zucchini mengalami kenaikan sebesar 140 persen, dan harga alpukat kini 51 persen lebih mahal dibandingkan harga awal bulan.

Juru bicara Milei, Manuel Adorni, menegaskan bahwa percepatan inflasi adalah hasil yang tidak dapat dihindari dalam memperbaiki perekonomian Argentina yang terdistorsi. Negara ini telah lama dilanda krisis ekonomi, yang ditandai dengan inflasi kronis, meningkatnya angka kemiskinan, dan anjloknya mata uang.

Harapan dan Tindakan Sebelumnya

Minggu-minggu menjelang pelantikan Milei terjadi lonjakan harga karena konsumen mengantisipasi kebijakan barunya. Setelah menjabat, Milei dengan cepat menerapkan pemotongan belanja dan mendevaluasi peso sebesar 54 persen, sehingga menyelaraskannya dengan penilaian pasar.

Pada bulan November, harga meningkat sebesar 13 persen dari bulan sebelumnya, dan para ekonom memperkirakan lonjakan sebesar 80 persen hingga bulan Februari. Kenaikan harga bahan bakar, yang melonjak sebesar 60 persen dari tanggal 7 Desember hingga 13 Desember, merupakan kontributor utama terhadap perkiraan kenaikan harga.

Perjuangan Tanpa Akhir untuk Bertahan Hidup

Ketika harga-harga terus meningkat, serikat pekerja menegosiasikan kenaikan harga yang signifikan yang pada akhirnya gagal mengimbangi inflasi. Pekerja informal, seperti pengasuh anak dan pedagang kaki lima, yang jumlahnya hampir separuh perekonomian, tidak mendapatkan manfaat dari kenaikan upah tersebut.

Milei baru-baru ini mengeluarkan keputusan darurat yang secara signifikan mengurangi peran negara dalam perekonomian dan menghapus berbagai peraturan, sehingga memicu protes publik dari warga yang tidak senang. Sementara itu, masyarakat umum Argentina harus bergulat dengan sumber daya mereka yang terbatas saat mereka mencoba melakukan manuver melalui kompleksitas kelangsungan ekonomi yang semakin meningkat.

Roberto Nicolás Ormeño, pemilik El Gauchito, sebuah toko empanada kecil di pusat kota Buenos Aires, menyamakan kehidupan sehari-hari dengan ujian universitas yang menantang, di mana kebutuhan terus-menerus untuk beradaptasi dan menyusun strategi sangatlah penting. Penduduk mengurangi pembelian, beralih ke merek yang lebih murah, dan mencari pemasok alternatif untuk mengurangi dampak inflasi.

Marisol del Valle Cardozo, seorang ibu dengan seorang putri berusia tiga tahun, terpaksa mengurangi pengeluaran dan menggunakan AC secara hemat. Meski mendapat kenaikan gaji tahun ini, namun kenaikan tersebut tidak lagi mencukupi karena melonjaknya harga bahan bakar. Bahkan mengemudi untuk Uber tidak mengimbangi dampak kenaikan biaya bahan bakar.

Bagi banyak orang Argentina, hidup dalam ilusi stabilitas telah hancur, membuat mereka menghadapi kenyataan yang tidak pasti yang ditandai dengan ketidakstabilan ekonomi dan tekanan yang terus-menerus untuk menghadapi lanskap yang terus berubah.


Posted

in

by

Tags: