cunews-china-boosts-economy-with-140-billion-investment-in-flood-control-and-disaster-relief-projects

Tiongkok Meningkatkan Perekonomian dengan Investasi $140 Miliar dalam Proyek Pengendalian Banjir dan Bantuan Bencana

Rencana Penerbitan Obligasi Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional

Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC), badan perencanaan utama Tiongkok, telah mengumumkan identifikasi gelombang kedua proyek investasi publik. Proyek-proyek ini, yang mencakup program pengendalian banjir dan bantuan bencana, merupakan bagian dari penerbitan obligasi dan rencana investasi yang diperkenalkan pada bulan Oktober untuk meningkatkan perekonomian negara.

Sejauh ini, Tiongkok telah mengalokasikan lebih dari 800 miliar yuan dari tambahan penerbitan obligasi pemerintah sebesar 1 triliun yuan untuk kuartal keempat. Fokus pada langkah-langkah fiskal ini menyoroti tekad pemerintah untuk mendukung perekonomian yang lesu dalam menghadapi tantangan seperti lemahnya ekspor, menurunnya investasi asing, lemahnya permintaan konsumen, dan krisis real estat yang semakin parah.

Meningkatkan Infrastruktur dan Kemampuan Respons Bencana Tiongkok

Pernyataan NDRC menekankan pentingnya proyek-proyek ini, yang diharapkan dapat meningkatkan sistem pengendalian banjir, mekanisme tanggap darurat, dan kemampuan bantuan bencana di Tiongkok. Dengan memperbaiki aspek-aspek ini, pemerintah bertujuan untuk melindungi kehidupan dan harta benda warganya. Investasi yang direncanakan untuk 9.600 proyek yang teridentifikasi berjumlah lebih dari 560 miliar yuan.

Untuk mempercepat pelaksanaan proyek-proyek ini dan memastikan konstruksi berkualitas tinggi, NDRC akan berkolaborasi dengan badan pemerintah lainnya. Alokasi dana yang cepat dan kepatuhan terhadap standar kualitas yang ketat akan diprioritaskan.

Dengan memanfaatkan proyek-proyek investasi publik ini dan meningkatkan pembangunan infrastruktur, Tiongkok bertujuan memulihkan stabilitas dan vitalitas perekonomiannya setelah pandemi COVID-19. Dengan melebarnya rasio defisit anggaran tahun 2023 menjadi sekitar 3,8 persen, pemerintah mengambil langkah signifikan untuk mendukung pemulihan ekonomi dan memperkuat ketahanan negara secara keseluruhan.


Posted

in

by

Tags: