cunews-slovakia-s-violation-of-eu-laws-sparks-concern-over-corruption-and-eu-funding

Pelanggaran Hukum UE di Slovakia Memicu kekhawatiran atas Korupsi dan Pendanaan UE

Komisaris Kehakiman Uni Eropa Menekankan Pentingnya Mematuhi Hukum Uni Eropa

Komisi Eropa telah mengeluarkan peringatan kepada Slovakia, yang menyatakan bahwa mereka akan menghadapi konsekuensi jika mereka melanjutkan perubahan hukum pidana yang dianggap melanggar hukum Uni Eropa. Komisaris Kehakiman UE, Didier Reynders, menekankan pentingnya mematuhi undang-undang yang ditetapkan oleh Uni Eropa. Peringatan ini muncul setelah pemerintah Slovakia, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Robert Fico, mempercepat usulan di parlemen, termasuk penghapusan kantor kejaksaan khusus untuk kasus korupsi tingkat tinggi.

Penolakan Terhadap Usulan Amandemen

Presiden Slovakia Zuzana Caputova memperingatkan agar tidak memveto undang-undang tersebut, dan partai-partai oposisi telah berjanji untuk menghalangi pengesahan undang-undang tersebut di parlemen. Protes terhadap usulan amandemen juga terjadi di Bratislava dan kota-kota lain, dengan ribuan orang menyatakan penolakan mereka. Pemerintahan Fico bertujuan untuk mengesahkan undang-undang tersebut pada hari Natal, yang pada akhirnya akan membubarkan kantor kejaksaan khusus. Fico, yang sebelumnya mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada tahun 2018 karena protes massal terhadap korupsi menyusul pembunuhan seorang jurnalis investigasi, memimpin koalisi dengan mayoritas parlemen yang cukup untuk membatalkan veto presiden. Ia secara konsisten menyatakan bahwa kantor kejaksaan khusus memiliki motivasi politik dan melanggar hak asasi manusia.

(Catatan: Beberapa tanda baca dan spasi telah disesuaikan agar ringkas dan jelas.)


Posted

in

by

Tags: